Sekolah Tinggi Teknik – PLN


Sekolah Tinggi Teknik – PLN (STT-PLN) adalah suatu perguruan tinggi di Indonesia yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero), dan didirikan sebagai upaya memenuhi tuntutan akan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, terampil dan profesional di bidang ketenagalistrikan. Sudah sejak lama dikeluhkan banyak pihak bahwa lulusan pendidikan formal di Indonesia khususnya S1 yang menjadi angkatan kerja pada berbagai bidang lapangan kerja, masih banyak yang belum memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan/industri, bahkan melalui beasiswa. Oleh sebab itu STT-PLN dapat menjadi tumpuan dalam menghasilkan sebagian tenaga ahli dan terampil yang memiliki daya saing dan keunggulan serta siap pakai.

STT-PLN didirikan berdasar SK Mendikbud No. 13/D/0/1998, tanggal 4 Maret 1998 dengan nama Sekolah Tinggi Teknik “YPLN”, disingkat STT-YPLN. Sejak 5 Januari 2004 singkatan STT-YPLN diubah menjadi STT-PLN.

Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun 1998. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN disingkat YPK PLN. YPK PLN didirikan oleh PLN pada tahun 1998. Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN) terbesar dan juga sebagai penyedia tenaga listrik (infrastruktur) merupakan BUMN yang strategis dan padat teknologi.

Sampai decade 1970-an, pembangkit utama PLN didominasi dengan PLTA. Bendungan-bendungan terbesar di Indonesia untuk pembangkit tenaga listrik dibangun dan dioperasikan oleh PLN. Masa itu, mencatatkan nama besar seorang pakar di bidang teknik sipil yaitu Prof. DR. Ir. Sedyatmo. Dia adalah alumnus ITB yang mencatatkan 2 patent di bidang keakhliannya dan sempat menjadi Direktur Pembangunan PLN.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, pembangkit listrik skala besar menggunakan bahan bakar minyak mulai dibangun. Tahun 1980-an, peran pembangkit bertenaga air mulai menyusut digantikan pembangkit skala besar energi alternatif yaitu batubara. Mesin-mesin konversi energi, pembangkit tenaga listrik, seperti unit pembangkit listrik tenaga uap,pembangkit listrik tenaga gas dan pembangkit listrik panas bumi dengan daya terpasang sampai 600 MW juga dimiliki PLN.

Pertumbuhan yang sangat cepat mendorong kelahiran sistem interkoneksi di Pulau Jawa dan Bali. Jaringan tenaga listrik dengan tegangan tinggi 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV dengan panjang ribuan kilometer dimiliki dan dioperasikan PLN. Untuk itu, masuklah era pengendalian beban sistem se Jawa-Bali berbasis SCADA yang berpusat di Gandul. Pada giliran berikutnya sistem interkoneksi Sumatera dan Kalimantan mulai beroperasi.

Di sisi hilir, sistem distribusi dengan tegangan 20 kV meningkat pesat. Bukan hanya di kota-kota besar saja, jaringan distribusi mulai menyebar ke desa-desa, mengikuti pertumbuhan beban. Sebagai contoh dapat disebutkan, dari Anyer sampai Cirebon di Jawa Barat tumbuh menjadi kawasan industri yang padat beban. SCADA, sistem kendali berbasis komputer, dipakai untuk keperluan operasi sistem jaringan distribusi tenaga listrik.

Pada ujung akhir, muara dari seluruh kegiatan operasional PLN, adalah Pelayanan Pelanggan yang meningkai 2 kali setiap 10 tahun. Tahun 2011 tercatat 40 juta pelanggan, angka penjualan 150 trilyun rupiah, diwarnai dengan tuntutan keandalan dan ketersebaran lokasinya melahirkan kompleksitas manajemen jaringan dan administrasi pelanggan. Itu semua, konvergen menuju ke satu titik, yaitu pelayanan berbasis sistem informasi modern.

Dengan latar belakang seperti di atas, tergambar dengan jelas ketersediaan tenaga terampil dari disiplin keteknikan sampai sistem informatika, sepanjang waktu menjadi keharusan. Tanpa bermaksud meremehkan disiplin keilmuan lainnya, keakhlian Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Informatika menjanjikan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan untuk industri ketenagalistrikan di Indonesia. Untuk itulah peran STT-PLN didirikan.

Program Studi[sunting | sunting sumber]

STT-PLN, menyelenggarakan 4 program studi S1, 1 program studi S2 dan 2 program studi D3 yaitu: :

Program Sarjana (S-1)

  • Teknik Elektro
  • Teknik Mesin
  • Teknik Sipil
  • Teknik Informatika

Program Sarjana (S-2)

  • Teknik Elektro

Program Diploma Tiga (D-3)

  • Teknik Elektro
  • Teknik Mesin

Loading

Hasil Pencarian:

kelas karyawan stt pln